Breaking News

Tak Dilumuri Semen Perekat, Dinding Kolam Retensi senilai 3,6 M, di Muntok Terancam Ambrol

 

Caption : Susunan batu gunung pada dinding talud bagian luar tidak dilumuri semen perekat

Citizen Journalist - Muntok, Bangka Barat, Proyek pengerjaan pembangunan kolam retensi Sungai Mentok yang ambrol akibat terjangan arus air saat musim hujan beberapa waktu lalu, kembali dilaksanakan. Proyek  itu  berlokasi dibelakang Rumah Dinas Kepala Kejaksaan Negeri Muntok, Bangka Barat (1/8/2024)



Tak tanggung - tanggung, dalam pekerjaan pembangunan kolam retensi kali ini pemerintah daerah kembali  menggelontorkan dana APBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun anggaran 2024, senilai  Rp.3.649.936.000, pelaku jasa CV. FITRINDO KARYA PERSADA dan di awasi Konsultan Supervisi CV. GRAHA RIZKI KONSULTAN. 

Saat jejaring media melakukan investigasi ke lokasi proyek pada Sabtu (27/7), ditemukan adanya  kejanggalan, pada pengerjaan pemasangan susunan batu talud  disepanjang alur  sungai. Terlihat dengan jelas susunan batu batu gunung pada dinding talud bagian luar  tidak di lumuri adukan semen yang berfungsi sebagai  perekat, bahkan pihak pekerja  sudah melakukan penimbunan disepanjang dinding talud.

Hal ini diperkuat oleh kesaksian warga setempat sebut saja Hari yang mengatakan bahwa pengerjaan  pemasangan batu pada dinding talud kolam retensi terkesan asal - asalan.




" Sepengetahuan saya kalau pasang batu talud atau siring, pada susunan batu diisi adukan semen sebagai perekat, tapi yang anehnya, kok di talud kolam retensi banyak tumpukan batu tidak diisi sama adukan semen, jadi dimana bisa merekat batu itu, gimana gak cepat ambrol kalau kerjanya asal jadi kayak gini " kata Hari salah satu warga setempat pada media ini. (27/7)

Masih di lokasi Proyek, Ketua RT 01 RW1 Kelurahan Keranggan, Kecamatan Mentok yang ikut melakukan pengecekan bersama awak media saat melakukan kegiatan investigasi  mengatakan bahwa pihaknya sama sekali tidak dilibatkan.

" Sebenarnya kita dari perangkat Desa saya selaku RT, dalam hal kegiatan pembangunan kolam Retensi, walaupun lokasinya berada dalam wilayah kita, tapi kita tidak dilibatkan," ucapnya

" Itulah sebabnya warga kita sempat gaduh, akibat tanah mereka terkena proyek tapi tak ada pemberitahuan dari pihak terkait, setelah kita lakukan negoisasi dengan pihak PU, bahwa tanah tersebut hanya digunakan untuk mobilisasi alat berat masuk ke peroyek, " imbuh Dede dalam keterangannya. Dikutip dari media Infokriminal.my.id

Sementara itu, Gusti  yang disebut - sebut selaku Konsultan Proyek pengerjaan kolong retensi tersebut, saat diminta penjelasanya terkait ditemukanya susunan batu gunung pada dinding kolam bagian luar yang tidak dilumuri semen perekat, pihaknya tidak memberian pemjelasan apapun. Dalam jawaban konfirmasinya melalui pesan singkat WA pada Kamis (01/8) Gusti hanya  mengatakan agar jejaring media masuk ke lokasi proyek.

Terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Provinsi Babel, Jantani, ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsAppnya (1/8) sampai berita ini tayang, pihaknya belum memberikan jawaban apapun. Selanjutnya jejaring media ini akan melakukan koordinasi dengan pihak BPKP untuk selalu melakukan pemantauan serta pengawasan terhadap para pelaku jasa konstruksi. (tim citizenjournalist)


0 Komentar

© Copyright 2022 - citizenjournalists