Ilustrasi |
CITIZEN JOURNALIST - PANGKALPINANG,
Vandalisme adalah sebuah tindakan atau perilaku yang tidak terpuji, karena dapat merugikan orang - orang di sekitarnya, termasuk warga, masyarakat bahkan bisa merugikan negara.
PENYEBAB TERJADINYA PERILAKU VANDALISME.
Penyebab seseorang yang berperilaku Vandalisme, bukan karena latarbelakang ketidaktahuan atau ketidakpahaman terhadap sesuatu yang ada disekitar. Justru sebaliknya, dia mengetahui serta memahami tentang semua itu, hanya saja ia merasa tidak sejalan dengan apa yang ada dipikirannya sehingga iapun berupaya melakukan protes walau harus mengambil arah jalan yang salah.
Faktor -Faktor lain
Hal - hal lain yang mendorong seseorang itu berperilaku VANDAL adalah suka mencari cari perhatian yang jika dibiarkan akan menjadi penyakit yang namanya kejiwaan. Namun demikian setiap perilaku sesorang itu masih bisa disembuhkan dengan jalan pemberian pengertian serta pemahaman melalui edukasi.
Baik dan buruk tentang peristiwa yang terjadi, apakah peristiwa secara alamiah maupun dalam bentuk perbuatan , tetap saha akan menjadi cerita sejarah bagi generasi berikutnya.
Sama halnya dengan Istilah Vandalisme yang melegenda berasal dari sejarah suku bangsa kuno di Negara Jerman yang bernama suku Vandal.
Suku Vandal sangat dikenal sebagai pencabut nyawa ketika melakukan penyerangan ke salah satu wilayah di bagian Afrika kala itu.
Jika istilah Vandalisme masih menjadi sebutan populer hingga saat ini, maka tidak menutup kemungkinan generasi kita di masa yang akan datang akan menyebut Kasatker dengan istlah Kasatkerrisme, karena adanya cerita dongeng seorang Kasatker di masa lampau, yang mempunyai kekuatan luar biasa hingga sanggup mencabut Beton Tapal Batas Nol KM Pulau Bangka di Pangkalpinang.
TAPALBATAS NOL KM, DIPASANG KEMBALI
Perdebatan panjang akan terjadi pada generasi yang akan datang, jika Tapal Batas Nol Km tidak dipasang kembali .
Walaupun banyak yang beranggapan tugu Nol Km yang dipoles sedemikian rupa dan terlihat megah sebagai pengganti, tetap saja Mutiara yang tak ternilai itu berada di seberang jalan depan Gereja.
Namun sangat disayangkan, kini mutiara itu telah hilang akibat perilaku Vandalisme dan tangan - tangan jahil yang tak paham tentang nilai - nilai sejarah.
(hnn)
0 Komentar