Penulis :
Dato Akhmad Elvian, Sejarahwan dan Budayaawan Babel.
Caption : Datok Akhmad Elvian |
CITIZEN JOURNALISTS - PANGKALPINANG, Keletakan Pangkalpinang yang strategis dari sisi geografis, ekonomis dan politis (geostrategis) karena berada di tengah pulau Bangka, menyebabkan pangkal ini terus berkembang dengan pesat dan pada tanggal 3 September 1913 dijadikan sebagai ibukota keresidenan Bangka yang membawahkan 10 distrik (Muntok, Jebus, Belinju, Sungailiat, Merawang, Sungaiselan, Pangkalpinang, Koba, Toboali dan Kepulauan Lepar) dan 31 underdistrik (Muntok, Ampang, Kadiala, Pelangas, Merawang, Djeroek, Groenggang, Djeboes, Klabat, Telang, Pangkalpinang, Mendo Barat, Boekit, Penagan, Toboali, Goesong, Oelim, Belinjoe, Pandji Sekak, Soengai Selan, Ajer Anget, Maleh, Pering, Permisan, Lepar Eilanden, Tandjoeng Laboe, Soengailijat, Maras, Njalau, Koba, dan Ajer Nangka Barat).
Serah terima jabatan Residen Bangka dilaksanakan di Kota Muntok antara residen yang lama R.J. Boers kepada residen yang baru A.J.N. Engelenberg (Residen RJ. Boers menggantikan Residen Coonen yang diangkat menjadi Gubernur di pulau Sulawesi).
Sebelum menjadi Ibukota Keresidenan Bangka, Pangkalpinang merupakan satu Onder Afdelingen dipimpin seorang Controlleur bernama RJ Koppenol dan dibantu oleh seorang demang distrik Pangkalpinang yang bernama Raden Ahmad.
Selanjutnya 20 tahun kemudian, Pangkalpinang ditetapkan menjadi ibukota keresidenan Bangka Belitung pada masa Starhamer, HM, menjabat Residen Bangka (tahun 1931-1934 Masehi) atas dasar ordonansi tanggal 2 Desember 1933, Stbl. Nomor 565. Terhitung dari tanggal 11 Maret 1933, Kepulauan Bangka Belitung ditetapkan menjadi Residentie en Orderherichgheiden dengan pulau utama Bangka sebagai Residen dan Belitung serta pulau-pulau lain di sekitarnya sebagai Onder Afdelingen yang dipimpin oleh seorang Asisten Residen.
Pemerintahan kolonial Belanda pada waktu itu memang menerapkan Bestuurhervorming Wet pada tahun 1922 yang mengenal tiga tingkat daerah otonom yaitu provinsi (provinsi ordonansi), kabupaten (regensche ordonansi) dan kota (staatsgmente ordonansi).
Sejak ditetapkan sebagai ibukota Keresidenan Bangka pada tanggal 3 September 1913 residen AJN Engelenberg dibantu onder Afdelingen seorang Controlleur RJ Koppenol dan seorang demang distrik Pangkalpinang yang bernama Raden Ahmad, mulai membangun fasilitas fasilitas publik dan pemerintahan.
Terdapat beberapa bangunan penting di Kota Pangkalpinang sebagai fasilitas pemerintahan dan untuk kepentingan masyarakat (publik) sebagai ciri satu kota yang sudah maju. Jalan rayapun dibangun dengan fasilitas jalannya termasuk penanda jaraknya patok yang dimulai dari 0 km di sisi Selatan rumah residen atau pada sisi timur resident straat (sekarang Jalan Merdeka).
Selanjutnya tercatat beberapa bangunan penting sebagai berikut, yaitu; Rumah Resident (Residentshuis te Pangkalpinang op Bangka) dan rumah Controleur (C); Kantoor v/d Tinwinning (Kantor Banka Tin Winning Bedryf; Hospitaal/Hoofgebouw van Het Ziekenhuis van de Banka Tin Winning te Pangkalpinang (Rumah sakit); ‘sLandsgevangenis (sekarang penjara lama yang berfungsi sebagai Rupbasan); Kampement v/d Veldpolitie (Polisi/ Lapangan/ Perkemahan yang posisinya berada di asrama polisi sekarang); Gouvts, pasanggrahan (Pesanggrahan Gouvernement sekarang difungsikan menjadi kantor Bank Indonesia); Post-telegraaf-en telefoonkantoor (Kantor Pos dan telegraf Pangkalpinang); Landraad (kantor pengadilan Pangkalpinang); Residentiekantoor (Kantor Residen, terakhir menjadi kantor gubernur sementara, ketika provinsi Kepulauan Bangka Belitung baru dibentuk); Politiekantoor (Kantor Polisi); Opiumregie (Gudang Opium); Tennisbaan (Lapangan Tenis); Zoutpakhuis (Gudang Garam, posisinya tepat disisi Utara Kantoor B.O.W); Kantoor B.O.W/Burgerlijke Openbare Werken (kantor PU, sekarang menjadi Bank Sumsel Babel); Societeit de Harmonie (Panti Wangka); Pasanggrahan v/d Tinwinning (Pesanggrahan BTW); Europ.
Lagere School (sekarang SMK Negeri 1 Pangkalpinang); Bureau 3e Opnemingsbrigade (Inklusi Office 3 Brigade/ Kantor 3 brigade penarikan, sekarang posisinya beberapa rumah sederet Museum Timah Indonesia Pangkalpinang); Dienstwoningen v/d Top.dienst (Service apartments v/d atas diensi); HCS/Holl.Chin.school (sekarang SMP Negeri 1); Bioscoopgebouw (gedung Bioskop); Chin.school (sekolah China yang terletak disisi Timur kelenteng Kwan Tie Miau dan pernah menjadi bioskop Golden serta sekarang menjadi bangunan yang berfungsi sebagai sarang burung Walet); Pasarloodsen (Gudang Pasar/Pasar Induk/Pasar Besar); Gouvts. Pandhuisdienst (kantor Layanan Pegadaian); dan Volkscredietbank (Bank Kredit Rakyat). Untuk dua kantor terakhir posisinya berada di lokasi Pasarloodsen (Gudang Pasar/Pasar Induk/Pasar Besar)
Fasilitas rumah ibadah seperti masjid sudah tergambar dengan jelas dalam peta Resident Bangka en Onderh. Opgenomen door den Topografischen dienst in 1928-1929 Blad 34/XXV d. Reproductiebedrijf Topografische dienst, Batavia 1931 Auteursrecht Voorbehouden (Stbl 1912 No.600).
Sedikitnya terdapat beberapa mesigit (mesjid) di Pangkalpinang seperti masjid di depan Christen Kerkhof (sekarang berada di kampung Kerkhof), masjid di kampung Dalam (sekarang Masjid Jamik), masjid di kampung Katak, masjid di kampung Opas, masjid di kampung Jalanbaroe, masjid di kampung Gabek, dan masjid di kampung Ampoei serta masjid di kampung Semabong yang berdekatan dengan pekuburan.
Fasilitas pemakamanpun disesuaikan dengan agama yang dianut oleh masyarakat Pangkalpinang seperti Christen Kerkhof (kuburan Belanda kristen), Chineesche graven (sekarang kompleks pemakaman Sentosa), dan beberapa pekuburan rakyat (Inlandsche graven) yang terletak di kampung Gabek, kampung Semabong dan kampung Sinarboelan.
(Awam Babel/citizen red)
Berita Media Lain :
https://www.pewarta-warga.com/2024/02/soal-patok-nol-km-hasil-konfirmasi.html
Ka.Satker, piara kedunguan dan main ancam wartawan, Pimpinan BPJN harus copot jabatan itu,❗
Ratna Purnamasari, dari Tim Cagar Budaya : Patok KM NOL itu adalah salah satu Cagar Budaya di Kota Pangkalpinang harus dipasang kembali,..‼️
https://tabloidjournalist.com/?p=641-Terkait Patok di KM Nol, Ratna Minta Dipasang Kembali.
0 Komentar