Jacob Ereste :
Orang pintar di Indonesia cukup banyak, tapi lebih banyak lagi orang pintar yang tidak bermoral. Maka itu gerakan kebabgkitan dan kesadaran spiritual perlu dilakukan seperti yang digagas dan dimotori oleh GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) bersama Posko Negarawan agar kesadaran dan pemahaman spiritual yang mengusung etik profetik -- ajaran dan tuntunan para Nabi -- yang berlandaskan pada etika, moral dan akhlak dapat meredekan sikap pongah keculasan manusia yang cuma mengandalkan otak tanpa rasa malu, tak punya rasa cinta dan kasih, dan tak mau menghentikan perbuatan jahat, baik kepada per orangan maupun terhadap rakyat.
Orang Indonesia yang kaya pun cukup banyak, tapi enggan berbagi kasih kepada mereka yang miskin, utamanya kaum dhuafa serta musthada'afin. Namun maraknya perilaku korup sebagai akibat langsung dari perilaku mereka yang pintar karena merasa cukup hanya memakai akalnya semata, tetapi tidak samasekali mengindahkan potensi spiritual. Sehingga tindak kejahatan seperti korupsi dianggap pantas dan layak mereka kakukan.
Jadi jelas mereka yang melakukan korupsi. Khianat pada amanah rakyat itu bukan manusia bodoh, tapi karena tidak punya etika, moral dan akhkak mulia manusia sebagai khalifah Allah di mula bumi.
Kepongahan dari orang-orang yang pintar tapi tidak memiliki etik profetik itu telah banyak membuat kerusakan lahir dan batin atau jasmani maupun rohani bagi budaya manusia dan jagat raya. Dengan kekuatan dan kemampuan akal pikiran serta nsfsu keserahan, mereka berbuat semena-mena tanpa merasa berdosa. Karena memang mereka telah telah tercerabut fitrah kemanusiaannya sebagai insan yang wajib dan patut nenjaga dan mewujudkan makna dari rachmatan lil alamin untuk seluruh kehidupan makhluk di jagat raya ini.
Mereja yang telah mengabaikan basis spiritual diri sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia di muka bumi -- termasuk jin dan malaikat -- telah mengabaikan anugrah Allah, ksrena abai pada potensi spiritual yang dapat diyakini mampu mengendalikan kepongahan, kesomnongan dan ketamaka akibat akal pikiran yang sesat.
Atas dasar itulah, gerakan kebangkitan kesadaran dan pemahaman spiritual perlu segera membumi di negeri ini, agar dapat segera diselamatkan dari kehancuran yang bersifat lahir maupun yang bisa disebut masuk dalam wilayah batin.
Agaknya, begitulah gagasan dan tujuan dari hasrat membumikan gerakan kebangkitan kesadaran dan pemahaman spiritual bagi bangsa dan negara Indobesia untuk yabg urama menyelamatan negara Indonesia hingga dapat segera menyusul kemudian bangsa Indonesia, karena akan sangat dominan bergantung pada tata kelola negara dan pemerintahan yang baik dan benar mewujudkan amanah serta cita-cita luhur rakyat seperti termaktub dalam pembukaan UUD 1945 dan Pancasila.
Pecenongan, 23 Mei 2023 (red)
0 Komentar