Breaking News

Mencermati Perkembangan Situasi Terkini di Papua,Panglima TNI Perintahkan Operasi Siaga Tempur



Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono didampingi Kasad dan Pangdam XVII Cenderawasih saat berikan keterangan pers di Timika Papua Tengah, Selasa (18/4/2024)

CITIZEN JOURNALIST -Timika, Papua Tengah – Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan perkembangan situasi terkini keamanan di Papua pasca kontak tembak antara pasukan TNI dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua, pada Sabtu (15/4/2023) kemarin yang mengakibatkan gugurnya satu prajurit TNI.

Dikutip dari laman resmi Puspen TNI, saat ini menurut Panglima TNI, terkait situasi keamanan di Papua, status operasi penertiban yang dilakukan oleh aparat keamanan gabungan dari TNI-Polri menjadi Operasi Siaga Tempur.

“Kita tetap melaksanakan operasi penegakan hukum. Tapi tentunya dengan kondisi seperti ini khususnya di daerah tertentu kita rubah menjadi operasi siaga tempur.” tegas Laksamana TNI Yudo Margono, saat Konferensi Pers di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Papua, Selasa (18/4/2023).

“Menghadapi serangan seperti ini, yang seperti terjadi tanggal 15 April yang lalu kita tingkatkan menjadi siaga tempur untuk pasukan kita sehingga Naluri tempurnya terbangun. Selama ini kan kita operasi teritorial,  komunikasi sosial itu tetap kita laksanakan tetapi ketika menghadapi seperti ini ya harus melaksanakan siaga tempur.” lanjut Panglima.

Pernyataan tegas Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono disampaikan saat meninjau langsung situasi keamanan di Papua dan melakukan evaluasi menyeluruh. Kehadiran Panglima TNI ini didampingi Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Panglima TNI juga menjelaskan terkait dengan berita yang simpang siur pada peristiwa tanggal 15 April 2023. Dimana dalam peristiwa itu terdapat 36 prajurit TNI  yang melaksanakan patroli mencari keberadaan pilot Susi air, dijalan dihadang oleh KST dan terjadi kontak tembak.

Dari kontak tembak tersebut terdiri dari pasukan 36, satu yang meninggal yaitu Peratu Miftahul Arifin dan jatuh ke jurang sedalam lebih kurang 15 meter dan 4 orang yang luka-luka. Tidak semuanya yang luka tembak, ada yang luka kena tembak ada juga luka yang karena jatuh terpeleset karena memang medannya ini kan miring, sehingga ketika mungkin bertempur mereka melihat situasi seperti itu dan sebagainya ada yang terpeleset.

“Tapi alhamdulillah kondisinya mereka sehat semua. Karena masih bisa lihat saya tuh tadi langsung bilang selamat siang Panglima.  Berarti masih sadar. Tadi saya jemput di sana dengan Pak Kasad.  Juga malah ada yang bilang Komando.  Itu artinya mereka masih sadar Alhamdulillah mudah-mudahan ini mereka bisa sehat kembali dan pulih dari luka,” ungkap Panglima TNI.

“Sampai saat ini ada empat personel yang belum terkonfirmasi dan masih dicari keberadaannya. Saat ini sedang konsentrasi mengevakuasi yang meninggal terjatuh di jurang.  Kita usahakan evakuasi walaupun terkendala cuaca. Kita prioritaskan yang luka-luka akibat tembakan KST (Kelompok Separatis Terorime). Tadi semuanya sudah berhasil dan sudah dibawa ke rumah sakit,” jelas Laksamana TNI Yudo Margono.***

Panglima TNI mengatakan, jadi tidak benar pernyataan yang disampaikan oleh KST bahwa mereka sudah membunuh sembilan prajurit TNI dan merampas senjatanya. “Tidak ada prajurit TNI yang disandera dan tidak ada senjata prajurit yang disita oleh KST,” tambahnya. (Newspapers.id/red/cj)

0 Komentar

© Copyright 2022 - citizenjournalists